(Pendis) - Kementerian Agama melalui
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam pada tahun 2012 akan membuka
kembali program Madrasah Aliyah Kejuruan baik negeri maupun swasta.
Program ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang siap bekerja
dalam memasuki dunia usaha dan dunia industri.
"Selain bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang
lebih tinggi, lulusannya diharapkan siap kerja," kata Dirjen Pendis
Mohammad Ali kepada wartawan di ruang kerjanya, kantor Kementerian Agama
Jakarta, Jumat (9/9). Selain itu juga akan dibuka kembali program
Madrasah Aliyah Pendidikan Keagamaan.
Dikatakan, peran pendidikan kejuruan menjadi penting
untuk mengurangi jumlah pengangguran, hal ini sangat relevan dengan
lulusan Madrasah Aliyah (setara sekolah menengah atas). "Kita ingin
tidak sekedar menyulap dari Madrasah Aliyah umum ke MA kejuruan," ujar
Ali.
Untuk menghidupkan kembali MA Kejuruan, sebetulnya
saat ini ada beberapa madrasah sudah mempunyai alat-alat praktikum.
"Tapi kita akan membuat beberapa pilot projek, karena ini bukan masalah
sederhana," ujarnya lagi.
Selain masalah ijazah, kata Ali, jika Direktorat
Jenderal Pendidikan Islam selama ini hanya mengeluarkan ijazah MA umum,
nanti juga akan menerbitkan ijazah MA kejuruan. "Untuk itu akan
dilakukan uji kompetisi, supaya bisa disiapkan secara formal," ungkap
Dirjen yang juga Guru Besar UPI Bandung.
Ia juga memaparkan, program direktorat madrasah yang
lain pada tahun 2012 akan merehabilitasi ruang belajar Madrasah
Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah yang rusak ringan dan berat. Sehingga
tidak ada keluhan anak belajar dalam situasi yang kurang kondusif.
Pada tahun 2009, pemerintah sudah merehab 24 ribu
ruang kelas MI dengan anggaran sebesar Rp 3 trilyun. "Tahun 2012 ruang
belajar MI dan MTs, kita sedang mendata berapa jumlah ruang belajarnya,"
kata Ali seraya menambahkan, anggaran pagu Pendidikan Islam pada tahun
2011 sebesar Rp 25 trilyun, dan dianggarakan pada tahun 2012 meningkat
menjadi Rp 27 trilyun.
"Dana pendidikan juga kita arahkan untuk peningkatan
kualitas, sertifikasi guru, termasuk juga pelatihan-pelatihan supaya
tenaga pengajar bisa lebih bagus. Selain itu juga membangun laboratorium
baik bahasa, komputer, IPA termasuk laboratium fisika, kimia, biologi," papar Dirjen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar