Senin, 05 Desember 2011

TUNJANGAN GURU PAI TERTUNDA


Tunjangan profesi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) yang lulus sertifikasi tahun 2010 hingga kini tertunda tidak diberikan kepada mereka. Kondisi ini membuat resah para pendidik, sebab sebagian dari mereka akan pensiun pada tahun 2012 mendatang.
Sekretaris Umum PGRI Jateng Muhdi SH MHum menjelaskan, yang dikhawatirkan para guru PAI tersebut, yakni bahwa ada penjelasan mereka tidak akan mendapat tunjangan profesi mulai 2011 atau seusai lulus sertifikasi di tahun 2010, melainkan tunjangan itu akan diberikan pada 2012.
``Alasannya karena nomor registrasi guru (NRG) bagi mereka yang tersertifikasi 2010 baru akan turun 2011, sehingga pencairan tunjangan akan diberikan mulai 2012. Namun, hal ini sangat merugikan bagi guru PAI tersebut, bahkan sesuai ketentuan setelah mereka lulus sertifikasi pada tahun tersebut, maka tunjangan harus keluar di bulan Januari tahun berikutnya,`` jelasnya, Senin (28/11).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No 74 tahun 2008 tentang Guru, ketentuannya bahwa tunjangan profesi dibayar per 1 Januari tahun berikutnya setelah guru lulus sertifikasi, bukan berdasarkan NRG. ``Ini artinya, kalau seseorang guru telah lulus sertifikasi tahun 2010, maka yang bersangkutan berhak menerima tunjangan mulai awal tahun 2011, sekalipun NRG belum turun,`` jelas Rektor IKIP PGRI Semarang ini.
Mengenai laporan yang masuk ke organisasi guru ini, PGRI Provinsi Jawa Tengah telah mengkomunikasikan dengan bidang pendidik dan tenaga kependidikan Kementerian Agama Wilayah Jateng. Belum keluarnya NRG tidak mempengaruhi hak guru untuk menerima tunjangan profesi.(lin)

Sabtu, 03 Desember 2011

MA. Kanjuruan

(Pendis) - Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam pada tahun 2012 akan membuka kembali program Madrasah Aliyah Kejuruan baik negeri maupun swasta. Program ini diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang siap bekerja dalam memasuki dunia usaha dan dunia industri.

"Selain bisa melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, lulusannya diharapkan siap kerja," kata Dirjen Pendis Mohammad Ali kepada wartawan di ruang kerjanya, kantor Kementerian Agama Jakarta, Jumat (9/9). Selain itu juga akan dibuka kembali program Madrasah Aliyah Pendidikan Keagamaan.

Dikatakan, peran pendidikan kejuruan menjadi penting untuk mengurangi jumlah pengangguran, hal ini sangat relevan dengan lulusan Madrasah Aliyah (setara sekolah menengah atas). "Kita ingin tidak sekedar menyulap dari Madrasah Aliyah umum ke MA kejuruan," ujar Ali.

Untuk menghidupkan kembali MA Kejuruan, sebetulnya saat ini ada beberapa madrasah sudah mempunyai alat-alat praktikum. "Tapi kita akan membuat beberapa pilot projek, karena ini bukan masalah sederhana," ujarnya lagi.

Selain masalah ijazah, kata Ali, jika Direktorat Jenderal Pendidikan Islam selama ini hanya mengeluarkan ijazah MA umum, nanti juga akan menerbitkan ijazah MA kejuruan. "Untuk itu akan dilakukan uji kompetisi, supaya bisa disiapkan secara formal," ungkap Dirjen yang juga Guru Besar UPI Bandung.

Ia juga memaparkan, program direktorat madrasah yang lain pada tahun 2012 akan merehabilitasi ruang belajar Madrasah Ibtidaiyah dan Madrasah Tsanawiyah yang rusak ringan dan berat. Sehingga tidak ada keluhan anak belajar dalam situasi yang kurang kondusif.

Pada tahun 2009, pemerintah sudah merehab 24 ribu ruang kelas MI dengan anggaran sebesar Rp 3 trilyun. "Tahun 2012 ruang belajar MI dan MTs, kita sedang mendata berapa jumlah ruang belajarnya," kata Ali seraya menambahkan, anggaran pagu Pendidikan Islam pada tahun 2011 sebesar Rp 25 trilyun, dan dianggarakan pada tahun 2012 meningkat menjadi Rp 27 trilyun.

"Dana pendidikan juga kita arahkan untuk peningkatan kualitas, sertifikasi guru, termasuk juga pelatihan-pelatihan supaya tenaga pengajar bisa lebih bagus. Selain itu juga membangun laboratorium baik bahasa, komputer, IPA termasuk laboratium fisika, kimia, biologi," papar Dirjen.